- 08.51
- 0 Comments
Kopi adalah nikmat dalam tegukan. Sedangkan musik adalah candu dalam telinga. Lalu apa jadinya jika keduanya disatukan dalam irama?
BANYAK dari kita yang gemar menikmati secangkir kopi sambil mendengarkan lagu-lagi favorit. Bahkan kedai kopi tak terasa hidup jika tanpa alunan music-musik easy listening yang menebar damai yang hangat. Tapi tahukah kamu jika beberapa musisi juga terinspirasi membuat lagu tentang kopi yang kelak bisa kita dengarkan bersama saat menyeruput si hitam nikmat di mana saja? Lagu-lagu apa sajakah yang bercerita tentang kopi atau liriknya mengandung kata-kata ‘kopi’? Tanpa mau banyak bicara lagi berikut delapan lagu tentang kopi yang mungkin bisa menjadi teman ngopi kamu.
One Cup of Coffee – Bob Marley
Mungkin One Cup of Coffee bukanlah salah satu lagu terpopular Bob Marley. Tapi bukan berarti lagu ini tak nikmat untuk didengarkan saat coffee break tiba. Marley memang paling bisa membuat musik yang terasa pas bagi setiap telinga. Dan setelah mendengarkan lagu ini lebih dari sekali, maka saya merasakan candunya. Seperti kopi, menikmatinya tak cukup hanya sekali.
Coffee, Coffee, Coffee – Freedy Johnston
Lagu yang rada mellow ini menceritakan betapa ajaibnya kekuatan kopi untuk mereka yang menikmatinya. Sebuah lagu menyenangkan yang pas didengar saat sore bersantai.
The Coffee Song – Frank Sinatra
Musisi besar sekelas Frank Sinatra saja dengan ajaib menyanyikan lagu tentang kopi ini. Menurut saya The Coffee Song adalah lagu yang pas didengarkan saat di pagi hari. Ketika kamu bangun dan kemudian ingin menyeduh kopi, putar lagu ini dan rasakan semngat mengawali hari dengan lirik dan semangat yang ada pada tiap nadanya. Sebuah lagu bagus yang harus didengarkan semua pecinta kopi.
Short Double Latte – Combustible Edison
Sepertinya lagu ini memang diciptakan untuk penikmat café latte yang tahu benar bagaimana merayakan hidup. Café latte yang creamy, indah, dan seimbang mungkin yang menginspirasi pencipta lagu ini membuat lagu ini. Oh iya, kenapa sesekali tidak mendengarkan lagu ini sambil bermain-main dengan milk jug, susu dan kopi?
You’re The Cream in My Coffee – Nat King Cole
Bahkan penyanyi sekelas Nat King Cole pun memilih lagu tentang kopi sebagai salah satu lagu yang dia nyanyikan Lagu ini sedikit mengingatkan kita bahwa seperti kopi, cinta juga perlu keseimbangan. Seperti pahit kopi yang membutukan krim. Seperti hidup yang tak melulu pahit saja.
One More Cup of Coffee – Bob Dylan
A wistful song about coffee. Banggalah Dylan yang membawakan lagu ini dengan begitu indah. Sebuah lagu yang menyenangkan khas penyanyi yang melegenda kejeniusan bermusiknya. Salah satu lagu kopi yang tak boleh kamu lewatkan.
Black Coffee – Ella Fitzgerald
Rasanya black coffee takkan pernah semelankolis ini. Ya, lagu yang satu ini mungkin akan membawa kamu sedikit ke titik sensitif dengan lirik dan iramanya yang mellow. Ah, Ella Fitzgeral memang paling bisa menggiring kopi menjadi santapan yang sentimental.
Black Coffee in Bed – Squeeze
Pernah dengar bahwa kopi memang baik diminum setelah bermalam panjang dengan alkohol dan kesenangan? Maka sepertinya lagu ini tercipta karena pengalaman pribadi penciptanya. Kopi memang paling baik mengusir sakit kepala akibat hangover dan inilah yang mungkin menjadi inspirasi lagunya diciptakan.
Itulah delapan lagu tentang kopi yang bisa menjadi teman ngopi kamu. Kalau ada lagu bertema kopi lainnya silakan menuliskan di kolom komentar ya. Selamat mendengarkan.
Disunting dari majalah.ottencoffee.co.id
- 07.50
- 0 Comments
Kedai kopi adalah tempat paling benar untuk mengamati tingkah dan polah manusia yang berupa-rupa. Seperti dunia, kedai kopi adalah wadah mengerucut untuk mengamati peminum kopi dan cara mereka dalam mengapresiasi kopi yang dinikmatinya.
Kadang saya iri dengan para penikmat kopi. Mereka tahu betul bagaimana
seni menikmati cita rasa minuman pahit berwarna hitam pekat itu. Bahkan
bagi sebagian orang, secangkir kopi bisa mendatangkan inspirasi. Kedai kopi adalah semesta kecil ketika manusia dan kopi lebur menjadi
tontonan menarik yang menghibur. Di kedai kopi pulalah sang penulis menyimpulkan bahwa
hanya ada dua jenis peminum kopi yaitu peminum kopi (real coffee drinker) dan penongkrong kedai kopi (social drinker). Berikut perbedaan keduanya.
Kopi yang Dipesan
Kata seorang bijak, kopi yang dipesan peminumnya adalah cermin kepribadian para peminumnya. Dan tentu peminum kopi sejati dan social drinker memiliki
berbedaan paling hakiki dari menu kopi yang mereka pesan saat nongkrong
di kedai kopi. Peminum kopi sejati biasanya adalah purist. Mereka mencintai kopi hitam asli yang tak dicemari apapun. Jika kamu melihat seseorang memesan kopi melalui manual brew method bisa jadi dia adalah peminum kopi. Atau sesekali mungkin mereka memesan long black, espresso atau something milky like cappuccino. Mereka takkan menambahkan gula pada kopinya. Mereka juga tak pernah memesan iced blended atau milk shake yang kaya akan sirup yang bukan kopi. Jika ingin kopi dingin, peminum kopi paling-paling memesan iced Americano atau cold brew coffee.
Berbeda dengan social drinker yang seringnya ke kedai kopi bukan untuk minum kopi melainkan nongkrong. Social drinker tidak melulu memesan menu kopi. Mereka bukan peminum kopi, oleh karena itu sah saja bagi mereka untuk memesan menu kopi semacam ice blended atau milk shake. Jangan harap mereka mengerti seluk beluk kopi. Buat mereka kopi takkan nikmat jika rasanya tak manis. Social drinker adalah
makhluk fleksibel di kedai kopi. Mereka tak keberatan nongkrong di
kedai kopi bersama peminum kopi sungguhan. Karena buat mereka bukan soal
minum apa, tetapi nongkrong di mana dan dengan siapa.
Tingkah Laku Selama di Kedai Kopi
Peminum kopi tak keberatan nongkrong di kedai kopi sendirian. Mereka
akan fokus pada kopi yang diminumnya dengan senang hati meski tanpa
teman. Yah walau tak keberatan juga nongkrong bareng peminum kopi
lainnya. Buat mereka minum kopi bukanlah hal yang keren. Tapi lebih
menjadi ritual yang akan terasa kurang jika dilewatkan.
Social drinker memiliki tujuan lebih dari sekedar ngopi jika nongkrong di kedai kopi. Oleh karena itu, mereka biasanya datang bersama teman atau at least tak sendirian. Jujur, beberapa dari mereka masih menganggap ngopi adalah
gaya hidup kekinian yang memberikan rasa bangga. Dan seringnya
keberadaan mereka di kedai kopi harus segera disiarkan ke ranah media
sosial. Tak melulu buruk, social drinker tahu benar menikmati
suasana kedai kopi dengan maksimal. Meskit tak memesan kopi, mereka
menikmati segala hal yang didukung kenyamanan kedai kopi.
Interaksi dengan Barista
Peminum kopi biasanya memiliki kedai kopi favorit yang kerap dia
datangi. Karena seringnya ngopi di sebuah kedai kopi, maka biasanya
mereka berteman dengan barista-barista yang ada di sana. Keakraban
peminum kopi dan barista terlihat jelas saat mereka ngobrol sesekali.
Barista juga tahu persis menu kopi apa yang akan dipesan peminum kopi
ini. Jika ada sesuatu yang baru di kedai kopi tersebut, maka barista
takkan segan-segan memberi tahu si peminum kopi yang menjadi pelanggan
setianya.
Social drinker adalah mereka yang kerap melompat dari satu coffee shop ke coffee shop lainnya. Mereka akan singgah di kedai kopi dengan dua alasan: diajak teman atau kedai kopi tersebut sedang happening.
Tak ada keterikatan mereka terhadap sebuah kedai kopi. Oleh karena itu,
tak ada keterikatan dan interaksi berarti dengan barista kecuali hanya
untuk urusan jual beli kopi. Meski begitu tak menutup kemungkinan para social drinker memiliki teman yang berprofesi sebagai barista.
Itulah tiga dari hasil pengamatan saya terhadap dua jenis manusia
yang singgah di kedai kopi. Tulisan ini sifatnya sangat personal dan
berdasarkan pengalaman pribadi setelah singgah di berpuluh kedai kopi di
Indonesia maupun luar negeri. Kalau kalian ada pengalaman mengamati
manusia di kedai kopi juga nggak?
Disunting dari majalah.ottencoffee.co.id
- 18.50
- 0 Comments